Dewi Penolong Bagi Penderita Insomnia
KANGKUNG termasuk sayuran yang sangat populer. Selain biasa dibuat menjadi aneka hidangan menggugah selera, mulai dari tumis, cah, atau lalap, ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan.
Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan Afrika. Di China, sayuran ini dikenal dengan nama weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.
Sementara di Indonesia, kangkung bisa ditemukan di hampir seluruh daerah. Bahkan, di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari bagi masyarakatnya. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Dalam satu musim saja, kangkung bisa tumbuh dengan panjang 30-50 cm.
Tanaman ini merambat di lumpur dan tempat-tempat yang basah, seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri atas dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit.
Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat berbunga putih bersih. Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda.
Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air, itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.
Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di antaranya dianggap sebagai pengusir racun dari tubuh. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet.
Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir. Kangkung ternyata juga memiliki manfaat sangat tinggi. Itu karena mengandung vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.
Anda sering mengalami gangguan sulit tidur atau insomnia? Ada cara alami untuk mengatasinya, yakni dengan memanfaatkan pala, kangkung, dan seledri.
Salah satu kiat agar tubuh senantiasa bugar adalah tidur cukup dan berkualitas. Masalahnya, banyak orang sekarang kurang tidur gara-gara mengalami gangguan tidur atau insomnia.
Faktanya, 30-50 persen penduduk dunia menderita insomnia, dan 10 persen di antaranya masuk kategori insomnia kronis. Meski tubuh Sudah cukup lama terbaring di kasur, tak kunjung bisa terlelap.
Penyebab utama insomnia adalah stres. Penderita insomnia biasanya punya daya konsentrasi yang lemah dan mengalami kepenatan dalam tingkat parah.
Kecukupan tidur Anda tidak diukur dari lamanya waktu tidur, tetapi lebih pada kualitas tidur. Tidur dikatakan berkualitas jika Anda terbangun di pagi hari dalam keadaan bugar.
Masalah insomnia juga dialami Iwan. Sudah hampir setengah tahun ini ia baru bisa terlelap menjelang pagi hari. Meski Sudah mengonsumsi obat tidur, tetap saja ia susah tidur.
Salah seorang teman menyarankan agar Iwan mengonsumsi ramuan tradisional berbahan baku kangkung, pala, dan seledri. Setelah rutin minum jus tiga bahan itu, beberapa hari kemudian ia bisa tidur nyenyak.
"Tiga bahan itu dijus. Biar enak, tambahkan buah seperti semangka, melon, belimbing, atau satu sendok madu," kata Iwan.
Efek menenangkan
Di Indonesia, sejarah penggunaan pala dan kangkung sebagai herbal untuk mengatasi insomnia, secara turun temurun sudah berlangsung selama ratusan tahun. Literatur paling tua ditulis oleh Mevrouw J. Kloppenburg-Versteegh, seorang wanita Belanda.
Dia menulis berdasarkan apa yang diamati dan didengar dari masyarakat sekitar, serta yang sudah dipraktikkan sendiri. Cetakan ketiga buku itu diterbitkan tahun 1912, judulnya Werken en Raadgevingen betreffende het gebruik van Indische Planten, Vruchten enz (Cara dan Nasihat Mengenai Penggunaan Tanaman Indonesia, Buah-buahan, dll). Literatur itu juga menyebut bahan lain yang berkhasiat sebagai obat insomnia adalah cabe puyang (cetakan ke-12 tahun 1968).
Seledri juga sudah lama dipakai di Indonesia maupun di belahan bumi lain sebagai obat untuk mengatasi insomnia. Catatan terlama mengenai seledri, khasiatnya sudah dirasakan oleh bangsa Mesir kuno (zaman sebelum Masehi).
Seperti diungkapkan Adriana Suwono dari Herbacare, dibandingkan dengan kangkung dan pala, seledri tidak secara langsung dipakai untuk meredakan insomnia. Seledri lebih memiliki efek menenangkan dan menurunkan darah tinggi.
Seperti kita tahu, saat stres, tekanan darah seseorang biasanya tidak stabil. Nah, seledri berfungsi untuk menstabilkan (bukan menurunkan) tekanan darah.
Pemicu kantuk
Gabungan ketiga bahan itu, yakni kangkung, pala, dan seledri, diramu oleh Dr. J. Sidhajatra Suwono, sekitar 30-an tahun lalu, terbukti efektif mengatasi masalah sulit tidur dan menstabilkan tekanan darah tinggi.
Kangkung berfungsi sebagai pemicu kantuk. Pala sebenarnya tidak terlalu menyebabkan kantuk seperti kangkung, tetapi membuat enak tidur. Sementara itu, seledri berperan menstabilkan tekanan darah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kangkung dan seledri biasa dikonsumsi dalam bentuk sayur, sedangkan pala dalam bentuk manisan atau sirop. Adriana menambahkan, untuk mencapai efek yang diinginkan, dosis berperan penting.
"Makan seledri beberapa lembar dicampur wortel, kentang, ayam, bakso, tentu bakal berbeda kalau kita khusus merebus seledri, kangkung, dan pala untuk obat insomnia. Hasil rebusan sudah merupakan ekstrak sederhana. Merebus dengan misalnya 5 gelas air sampai tersisa 1,5 gelas, itulah ekstraknya," tuturnya.
Dia menganalogikan dengan ekstrak ayam. Maksudnya, daging ayam yang direbus dengan air 1 panci sampai tersisa sekitar 2 gelas. Ayam sudah tidak ada rasanya lagi, semua zat terserap di dalam sisa air ekstrak tersebut. Begitu juga dengan ekstrak tanaman obat.
Tidak kecanduan
Ekstrak ketiga bahan tersebut kini tersedia dalam bentuk kapsul, seperti yang dibuat Adriana dengan nama ekstrak Naturest. Ia menjamin ramuan ini aman dan tidak menimbulkan kecanduan karena 100 persen terbuat dari bahan alami. Jika Anda ingin meramu sendiri tidaklah sulit, bisa dijadikan bahan rebusan atau jus.
Bila Anda bermasalah dengan gangguan tidur (insomnia), cobalah tiga serangkai ini. Dijamin Anda akan bisa tidur nyenyak. Zzzzzzz!
Direbus atau Dijus
Kangkung dan seledri dapat dikonsumsi sebagai sayuran, sedangkan pala bisa dibuat sirop atau manisan. Ketiga bahan tersebut bisa diramu untuk mengatasi gangguan tidur.
Bagaimana caranya? Seperti dijelaskan Adrian dari Herbacure, takarannya bebas, misalnya masing-masing 1 genggam daun kangkung dan seledri basah serta pala secukupnya. Dalam bentuk kering, kurang lebih beratnya sekitar 3-10 gram.
Rebusan
Cuci bersih dua genggam kangkung yang telah dibersihkan bagian batang bawahnya, dua genggam seledri, dan pala secukupnya. Panaskan tiga gelas air sampai mendidih.
Selanjutnya masukkan ketiga bahan tersebut dan tunggu sampai airnya tinggal satu gelas. Bisa ditambahkan satu sendok teh madu bila suka. Minum ramuan ini setelah makan malam atau sebelum tidur.
Jus
Cuci bersih satu genggam kangkung segar yang telah dibersihkan batang bawahnya, satu genggam seledri, dan pala secukupnya. Ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam blender yang telah diisi satu setengah gelas air.
Setelah dijus, Anda dapat menyaringnya dan menambahkan satu sendok teh madu atau susu secukupnya agar lebih manis. Jika ingin lebih segar, tambahkan es batu. Minum sesudah makan malam atau sesaat sebelum tidur.
Selasa, 26 Mei 2009
KangKung Multiguna Buat Masyarakat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar